Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Minggu (25/5) mengatakan bahwa dia setuju untuk menunda rencana penerapan tarif 50 persen untuk impor dari Uni Eropa (UE) hingga 9 Juli.

"Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk melakukannya," tulis Trump di Truth Social, setelah menerima telepon dari Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen yang meminta perpanjangan waktu.

"(Von der Leyen) mengatakan bahwa dia ingin melakukan negosiasi yang serius," ujar Trump.

Di sisi lain, kepala UE di media sosial X menyebut keputusan tersebut "bagus," dan mengatakan bahwa "Eropa siap memajukan pembicaraan dengan cepat dan tegas."

Disitat dari Xinhua, pada Jumat (23/5), Trump mengatakan bahwa pembicaraan dengan 27 anggota blok tersebut "tidak berjalan dengan baik," mengancam akan memberlakukan tarif 50 persen untuk semua impor UE mulai 1 Juni.

Para pejabat UE dan perwakilan negara anggota merespons dengan ketidakpuasan, memperingatkan bahwa taktik pemaksaan seperti itu akan membahayakan pembicaraan perdagangan trans-Atlantik.

• ·TPN Ganjar
• ·Ketua KPU Hasyim Asy'ari Kena Sanksi Peringatan Keras
• ·Oknum Polisi Cirebon Cabuli Anak Tiri, Kapolda Jabar Temui Hotman Paris dan Minta Maaf ke Ibu Korban
• ·Terulang Lagi, Bandit Curi Spion Mobil Fortuner Saat Kondisi Macet Di Grogol
• ·Kaum Hawa Kritik Kebijakan Pemerintah di International Women's Day
• ·Oknum Polisi Cirebon Cabuli Anak Tiri, Kapolda Jabar Temui Hotman Paris dan Minta Maaf ke Ibu Korban
• ·Bos One Global Capital Ajak Calon Investor Waspadai Berinvestasi di Luar Negeri
• ·Aksinya Viral, Satpol PP yang Tarik Paksa Dagangan Pedagang Dicopot dari Jabatannya
• ·Komptroler New York Tolak Usulan Obligasi Berbasis Bitcoin
• ·Istana Pertanyakan Sumber Informasi Kabar Hadi Poernomo Jadi Penasihat Prabowo
• ·Naik! Hasil Jasa Asuransi TUGU Tembus Rp228 Miliar Usai Terapkan PSAK 117
• ·Struktur TKN Prabowo
• ·KPU Umumkan Nama
• ·Peran Azis Syamsudin Dalam Kasus Suap Mantan Bupati Kutai Dibeberkan JPU
• ·Inisial M, Megawati Umumkan Bakal Cawapres Ganjar Pranowo Besok
• ·WNA Rusia Ditemukan Tewas di Museum Pendet Ubud, Begini Kronologinya