5 Kebiasaan Orang Tua saat Memberi Makan yang Bikin Anak Sakit
Daftar Isi
- 1. Tidak menyadari pentingnya membaca label makanan
- 2. Tidak mencuci tangan sebelum makan
- 3. Menghangatkan asal-asalan
- 4. Penggunaan alat makan yang tidak aman
- 5. Jarang mengganti alat makan lama
Keamanan pangan adalah aspek penting yang harus diperhatikan oleh setiap orang tua. Sayangnya, ada kebiasaan orang tua saat memberi makan yang bikin anaksakit.
Tak cuma kandungan gizi yang perlu diperhatikan orang tua, tapi juga cara mempersiapkan makanan. Mulai dari bagaimana makanan disimpan, disiapkan, hingga disajikan sangat memengaruhi kesehatan anak.
Dokter spesialis anak konsultan nutrisi dan penyakit metabolik Moretta Damayanti Fauzi mengatakan bahwa ada beberapa kebiasaan orang tua yang tak disadari dapat mengkontaminasi makanan dan berdampak buruk pada kesehatan anak. Berikut di antaranya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Misalnya, pada label tertulis tercantum aturan cukup menggunakan satu sendok air. Dengan begitu, menambah air terlalu banyak akan mengubah kandungan gizi dalam makanan.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk selalu membaca dan mengikuti petunjuk pada label makanan komersial.
2. Tidak mencuci tangan sebelum makan
Kebersihan tangan adalah kunci dalam menjaga makanan tetap higienis. Orang tua sering kali lupa mencuci tangan sebelum memberi makan anak.
Padahal, kuman bisa menempel pada tangan dan berpindah ke makanan. Selain itu, anak-anak juga harus diajarkan mencuci tangan sebelum makanan.
Kebiasaan ini penting untuk diterapkan karena bisa mencegah kontaminasi kuman yang bisa menyebabkan penyakit pada anak.
"Kebiasaan kita cuci tangan pada saat memberi makan anak juga masih kurang, dan mencuci tangan anak pun juga masih kurang. Jadi kebiasaan itu yang harus kita perbaiki," ujar Moretta lagi.
3. Menghangatkan asal-asalan
![]() |
Moretta menyoroti bahwa masih banyak orang tua yang tidak memperhatikan bahan-bahan makanan yang akan dihangatkan.
Makanan yang sudah dimasak sebaiknya segera didinginkan dan disimpan di kulkas jika tidak akan langsung dikonsumsi.
Makanan yang dibiarkan terlalu lama di suhu ruang berpotensi terkontaminasi bakteri.
Sayuran, misalnya, sebaiknya tidak dipanaskan ulang, melainkan langsung dikonsumsi setelah dimasak.
Membiarkan makanan, seperti bubur, dalam panci sepanjang hari juga tidak disarankan karena dapat menyebabkan kontaminasi bakteri.
Lihat Juga :![]() |
4. Penggunaan alat makan yang tidak aman
Moretta mengungkapkan bahwa penggunaan alat makan berbahan plastik sering menjadi perhatian karena risiko kontaminasi BPA, terutama saat terkena suhu tinggi.
"Terutama yang plastik sebetulnya karena, kan, pada pembuatan plastik itu dia mengandung BPA dan perubahannya itu yang kalau dia terkontaminasi dengan suhu tinggi," ungkapnya
Orang tua harus memastikan alat makan plastik yang digunakan memiliki label aman untuk makanan panas atau digunakan di microwave.
Jika alat makan plastik menunjukkan tanda-tanda meleleh atau rusak, sebaiknya tidak digunakan lagi.
Selain plastik, silikon juga bisa menjadi pilihan, namun penting untuk memastikan produk tersebut aman dan sesuai dengan standar keamanan untuk makanan.
Sebagai alternatif, bahan gelas atau kaca bisa menjadi pilihan yang lebih aman untuk alat makan anak-anak.
Lihat Juga :![]() |
5. Jarang mengganti alat makan lama
Seiring waktu, alat makan yang terbuat dari plastik atau bahan lain bisa mengalami kerusakan dan tidak lagi aman digunakan.
"Lapisan pelindung pada alat makan dapat menipis dan membuatnya rentan terhadap kontaminasi," ungkap Moretta.
Oleh karena itu, orang tua harus rutin memeriksa kondisi alat makan dan menggantinya jika sudah tidak layak pakai.
(sya/asr)-
谢菲导师核心教学“大曝光”!带学员横扫音乐名校!Harga Emas Diancam Kian Tenangnya Geopolitik DuniaRekomendasi 5 Obat Herbal Pereda Nyeri, CenatRekomendasi 5 Obat Herbal Pereda Nyeri, CenatNiat Puasa Ramadan, Dibaca Setiap Hari atau Cukup Malam Pertama Saja?Pengakuan Korban Bullying dan Pelecehan Seksual Binus School Simprug, Sebut Ada Anak Pejabat5 Durian Termahal di Dunia, Ada dari IndonesiaIni Dia Spesifikasi Vivo Y100, HP dengan Layar AMOLED Super NyamanIkonografi Schiaparelli dan Gaya Amerikanisme Daniel RoseberryKemenPPPA Turun Tangan Kawal Kasus Dugaan Bullying Binus School Simprug
下一篇:FOTO: Tradisi Bau Nyale, Berburu Cacing 'Jelmaan' Putri di Mandalika
- ·Tenaga Nakes Dapat Perlindungan Hukum Tambahan di RUU Kesehatan
- ·Hingga Awal 2025, Dinkes Jakarta Temukan 214 Kasus ISPA Akibat HMPV
- ·Korban Tawuran di Pasar Rebo Ternyata Anak Polisi Pangkat AKBP; Orangtuanya Dinas di Mabes Polri
- ·Pemkab Kediri Usulkan Seribu Formasi ASN
- ·Bareskrim Polri Tangkap Pelaku Penipuan Modus Undangan Pernikahan
- ·Pria Petamburan Ngamuk Rusak Tempat Laundry Diciduk Polisi, Gara
- ·Cek Formasi CPNS 2024 untuk Lulusan SMA/SMK di Kemenkumham, Kejagung, dan Kemenhub
- ·Kronologi Siswa SD di Bandung Meninggal Dunia Imbas Gempa Bumi Bandung
- ·Lamalera di Mata Andy Noya dan Kesalahpahaman soal Desa Perburuan Paus
- ·Mengapa Bengkel Daihatsu Unggul dalam Layanan Perawatan Mobil Anda
- ·KSPI Sebut Munaslub Kadin Ilegal, Bisa Ancam Pertumbuhan Ekonomi dan Kesejahteraan Buruh
- ·Pembatasan Subsidi BBM Pertalite Mulai 1 Oktober 2024, Buruan Daftar Melalui QR Code
- ·Mitra Utama Investasi, RI Sampaikan Berbagai Potensi Kerja Sama Strategis ke Prancis
- ·IKN Segera Miliki 60 Embung, Tampung 66.000 Meter Kubik Air Hujan
- ·Revisi PP 109/2012 Tidak Urgen, Pengamat Sebut Ada Dorongan Lembaga Asing
- ·Menhub Buka Suara Soal Potensi Kereta Cepat Nyambung Hingga Surabaya
- ·Libur Nataru, Kemenhub Catat 8,3 Juta Lebih Orang Bepergian dengan Angkutan Umum
- ·Irjen Karyoto Ingatkan Anggotanya Tak Terlena Jaga Pencoblosan: 21 TPS Sangat Rawan
- ·Punya Iphone 13 Pro Sempat Jadi Syarat Kerja, Disparekraf DKI Lakukan Revisi
- ·Neurorestorasi, Inovasi Canggih Pemulihan Stroke di Tahir Neuroscience
- ·Hukum Ziarah Kubur Sebelum Ramadan
- ·Irjen Karyoto Ingatkan Anggotanya Tak Terlena Jaga Pencoblosan: 21 TPS Sangat Rawan
- ·Ini 6 Tugas Penata Layanan Operasional PPPK, Bisa Jadi Acuan Jika Lolos Seleksi!
- ·Kompleksitas Permasalahan di DKI Tinggi, Pengganti Anies Baswedan Haruslah Sosok seperti Ini
- ·Doa Ziarah Kubur Jelang Bulan Ramadhan: Arab, Latin, dan Artinya
- ·Korban Tawuran di Pasar Rebo Ternyata Anak Polisi Pangkat AKBP; Orangtuanya Dinas di Mabes Polri
- ·Resep Kue Kering Lidah Kucing ala Chef Devina Hermawan
- ·Ridwan Kamil Terima Gelar Profesor Kehormatan dari L.N. Gumilyov Eurasian University Kazakhstan
- ·Resmikan Kampung Susun Produktif, Anies: Janji yang Diungkapkan, Hari Ini Dituntaskan
- ·Gelar Miss Universe Argentina Dicabut dari Magali Benejam
- ·Tujuan Wisata Musim Panas Amalfi di Italia Kini Punya Bandara 'Baru'
- ·Alasan Seat Belt Pesawat Harus Tetap Dipakai Meski Lampu Mati
- ·Lupakan Rasa Pahitnya, Ini 6 Manfaat Luar Biasa Daun Pepaya
- ·Kemenkes Dampingi Keluarga Dokter Aulia Risma yang Laporkan Senior PPDS, Terungkap Alami Tekanan
- ·Pengamanan KTT ASEAN di Labuan Baik, Polri Turunkan 2611 Personel
- ·Luncurkan Gelaran Industrial Festival 2024, Kemenperin Akan Hadirkan Tiga Tema Berbeda