Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy mengonfirmasi bahwa pihaknya akan menghadiri pertemuan dengan Rusia di Istanbul, Senin (2/6).

Zelenskiy menyampaikan hal tersebut usai melakukan pertemuan dengan jajaran pemerintahannya. Adapun kabar ini tersebar melalui kanal dari Telegram.

Baca Juga: Macron: Kredibilitas Amerika Serikat dan Eropa Terancam Jika Gagal Akhiri Perang Rusia-Ukraina

“Saya telah menyampaikan posisi saya menjelang pertemuan di Istanbul,” kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy.

Ia juga menyebut bahwa delegasi negaranya akan kembali dipimpin oleh Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov. Sebelumnya, Umerov juga memimpin dalam pembicaraan serupa.

Baca Juga: Kemitraan Ekonomi RI-Prancis Krusial Ciptakan Ekosistem Ramah Investasi

Adapun pertemuan ini menjadi bagian dari upaya diplomatik lanjutan dalam meredakan ketegangan yang terus berlangsung antara kedua negara sejak invasi Rusia ke Ukraina di 2022.

• ·Anies Baswedan Diminta Turun Tangan Tuntaskan Polemik PPDB
• ·SYL Rampung Diperiksa Terkait Pemerasan Firlk Bahuri, Pengacara: Tak Ada Konfrontir
• ·Hasil Tes Urine Negatif, Saipul Jamil akan Segera Dibebaskan
• ·Kata Gus Dur 300 Ribu Orang Ingin Ia Bertahan Tak 'Dilengserkan': Kalau Perlu Korban Nyawa...
• ·Benarkah Bulan Januari Terasa Lebih Lama? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
• ·Soal Bansos, Anies Tegas Sebut Perubahan Bukan Menghentikan: Justru Plus!
• ·Minum Air atau Baca Doa Dulu Saat Berbuka, ini Jawaban yang Benar
• ·Update Perang Dagang: AS Isyaratkan Negosiasi Trump dan Xi Jinping
• ·Pokoknya Mas Anies Harus Tegas, Kelab Malam Jangan Diberi Toleransi
• ·Blokade Penyaluran Bantuan Jadi Cara Israel Mencemooh Kondisi Gaza
• ·Kebiasaan yang Tak Disadari Ini Bisa Bikin Berat Badan Naik saat Puasa
• ·FOTO: Biksuni dari 11 Negara Peringati Hari Perempuan di Borobudur
• ·Elnusa Petrofin Hijaukan Jalur Distribusi Energi dengan Menanam 9.292 Pohon
• ·Dua Kali Kejeblos di Kasus Korupsi, Sikap Tamzil Bikin Tepok Jidat!
• ·29.501 Mobil Listrik Ford Direcall Gegara, Ternyata Gegara Ini
• ·Meski Diterpa Tarif Trump, Investor Global Dinilai Masih Percaya Kekuatan Dolar AS