Awas, Simpan Banyak File di Ponsel Bisa Jadi Tanda Masalah Mental
Daftar Isi
- Digital clutter vs digital hoarding
- Cara mengatasi digital clutter
- 1. Mematikan notifikasi yang tidak penting dan berhenti berlangganan
- 2. Tetapkan batasan
- 3. Detoksifikasi digital
Coba periksa ponsel pintarAnda sekarang. Apakah Anda menyimpan banyak dokumen seperti tangkapan layar, gambar, atau teks? Jika iya, maka itu bisa jadi salah satu tanda gangguan mental.
Masih banyak orang gemar menyimpan dokumen apa pun dalam gawai. Akibatnya, penyimpanan ponsel pun penuh dengan dokumen digital yang menumpuk.
Psikolog klinis di Cleveland Clinic Susan Albers mengatakan, kebiasaan tersebut bisa menandakan kondisi stres dan cemas. Orang-orang yang sedang berada di tengah tekanan kerap mengoleksi berbagai dokumen digital, surel yang tidak dibuka, dan membiarkan banyak tab terbuka di layarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
"Otak kita cenderung menyukai kejelasan dan kesederhanaan daripada kekacauan. Hal ini akan berpengaruh ketika Anda membuka jutaan tab yang menumpuk itu," kata Albers, melansir CNN Health.
Digital clutterjuga bisa dilihat dari notifikasi yang muncul secara menerus tapi tak dibuka. Hal ini bisa menghilangkan fokus dan memperlambat konsentrasi.
Perilaku lainnya yang juga perlu dikhawatirkan adalah keengganan menghapus dokumen lama di perangkat. Jika perilaku ini terjadi secara menerus, maka bisa jadi pertanda hoardingatau penimbunan.
Perilaku tersebut dikaitkan dengan rasa takut akan kebutuhan informasi yang dimaksud pada suatu saat di masa depan. Orang yang menyimpannya bakal merasa takut tidak memiliki akses dan tak bisa menemukannya kembali.
Gangguan digital hoardingdipicu oleh dorongan dari dalam diri yang terus berkeinginan untuk menyimpan informasi digital. Diperkirakan sekitar 3-5 persen populasi global mengalami digital hoarding.
Kebiasaan menimbun atau hoardingsendiri kerap dianggap berkaitan dengan gangguan obsesif-kompulsif (OCD). Sedangkan digital clutterbisa memicu tekanan dan gangguan yang signifikan pada kegiatan sehari-hari.
Cara mengatasi digital clutter
![]() |
Langkah pertama yang harus diambil adalah kesadaran diri. Bangkit dan segera rapikan dokumen-dokumen digital Anda untuk kesehatan mental yang lebih baik.
Jika kesulitan, coba lakukan beberapa cara di bawah ini.
1. Mematikan notifikasi yang tidak penting dan berhenti berlangganan
Notifikasi biasanya memenuhi surat elektronik Anda. Dengan membatasi jumlah notifikasi, Anda bisa meningkatkan fokus harian dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
2. Tetapkan batasan
Batasi waktu yang Anda habiskan untuk memeriksa surel dan notifikasi media sosial. Gunakan fitur hening dan batasi jumlah akun yang diikuti di media sosial. Hal tersebut bisa bantu menurunkan rasa kacau.
3. Detoksifikasi digital
Coba lah istirahat menggunakan perangkat digital. Hal ini dapat membantu keluar dari rasa kekacauan dan notifikasi yang terus-menerus muncul.
Jika masih merasa kesulitan, coba lah untuk menghapus surel dan pemberitahuan yang tidak dibutuhkan. Jika sudah terbiasa, mulai luangkan waktu untuk merapikan barang sebelum Anda bekerja.
(pli/asr)-
FOTO: Menyusuri Bangunan Tua nan Elegan Daya Magnet Wisata MumbaiOrang Tua HatiKeutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Berlimpah Pahala dan Ampunan Dosa5 Jus Terbaik buat Otak, Bantu Atasi Tumor OtakVIDEO: DetikSelain Kenalkan Produk, Ini Cara BNI Life untuk Tingkatkan Kesadaran Memiliki Asuransi Jiwa7 Komplikasi Pascapersalinan yang Bisa Dialami Ibu2025年qs世界大学建筑专业排名Terlalu Lama Tak Sekolah, Guru Sebut Ada Dua Siswa yang Lupa Jalan dan NyasarBerkas Perkara Siskaeee CS, Masuk Pelimpahan Tahap 1
下一篇:Kominfo Ancam Platform Digital yang Masih Sebar Judi Online, Kena Denda Rp500 Juta
- ·Job Fair Disebut Cuma Formalitas, Wamenaker Immanuel Ebenezer Langsung Geram!
- ·Sembilan Partai Terancam Tak Masuk Parlemen, Intip Real Count Sementara Pileg dari Situs KPU
- ·2025建筑学专业大学排名
- ·Orang Tua Hati
- ·Daftar 12 Kementerian yang Telah Rilis Formasi CPNS 2024, Ada Pilihanmu?
- ·Timnas AMIN: Film Dokumenter Dirty Vote Bukan Fitnah, Sebagian yang Diceritakan Betul
- ·Rencana Pemeriksaan Kembali Aiman Dibeberkan Dirkrimsus Polda Metro Jaya
- ·Rentan Dialami Ibu Pascamelahirkan, Apa Itu Baby Blues Syndrome?
- ·KPU RI Serahkan Alat Bukti dan Kesimpulan PHPU ke MK Besok
- ·7 Tanda Cowok Introvert Suka Kamu, Malu
- ·Mendagri: PLBN Penting untuk Membangun Indonesia dari Pinggiran
- ·7 Tanda Cowok Introvert Suka Kamu, Malu
- ·Wisata Seks di Jepang Marak Gara
- ·Pemerintah Targetkan Kendaraan Listrik Bisa Terjual 100.000 Unit hingga Akhir Tahun ini
- ·Ahmad Sahroni Gelar Acara Maulid, Gang Kecil di Tanjung Priok Dipadati Ribuan Jamaah
- ·2025建筑学专业大学排名
- ·5 Gaya Jalan Kaki Ini Bisa Mempercepat Pembakaran Lemak Perut
- ·Rayakan 20 Tahun Java Jazz, ini yang Dilakukan BNI
- ·Ramah Lingkungan, PSI Dorong Penambahan Jalur Sepeda di Jakarta
- ·Firli Kembali Mangkir Pemeriksaan, Bakal Dijemput Paksa?
- ·33 Orang Jadi Tersangka Pemain Harga APD, Emang Enak!!!
- ·Penumpang Heboh Usai Hewan Mirip Tupai Terbang Berkeliaran di Pesawat
- ·5 Ikan Lokal Pengganti Salmon, Makan Sehat Tak Perlu Mahal
- ·Gubernur Jakarta Bakal Ditunjuk Langsung Presiden, HNW: Merampas Kedaulatan Rakyat
- ·Ternyata Ini Penyebab Lonjakan Kasus TBC di Indonesia
- ·5 Ikan Lokal Pengganti Salmon, Makan Sehat Tak Perlu Mahal
- ·KPK Tetapkan 2 Tersangka Kasus Korupsi Jual Beli Gas di PT PGN
- ·Syahrul Yasin Limpo Jalani Sidang Perdana Hari Ini di PN Jakpus
- ·Sembilan Partai Terancam Tak Masuk Parlemen, Intip Real Count Sementara Pileg dari Situs KPU
- ·Ahmad Sahroni Gelar Acara Maulid, Gang Kecil di Tanjung Priok Dipadati Ribuan Jamaah
- ·Kata OSO soal Hasil Quick Count: Ini Gila, Pemilu Gila!
- ·Berkas Perkara Siskaeee CS, Masuk Pelimpahan Tahap 1
- ·AEON Buka Supermarket ke
- ·Tamara Tyasmara Bocorkan Pertanyaan Saat Diperiksa di Polda Metro Jaya
- ·Ribuan Personel Gabungan Disiagakan Kawal Sidang Putusan MK
- ·Dilakukan Jelang Idul Adha, Apa Perbedaan Puasa Tarwiyah dan Arafah?