Hasil Data Susenas, Kemendikbudristek: Angka Buta Aksara Penduduk Indonesia Menurun
JAKARTA,quickq下载地址安卓 DISWAY.ID --Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2023 menunjukkan angka buta aksara penduduk Indonesia usia 15-59 tahun terus menurun.
Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK) Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Baharudin menyebut penurunan signifikan juga terlihat dibandingkan dengan tahun 2022.
“Angka buta aksara 2022 adalah 1,51% (2.850.851 orang), sedangkan angka buta aksara tahun 2023 adalah 1,08% (1.958.659 orang)," ungkap Baharudin pada perayaan Hari Aksara Internasional di Jakarta, 27 September 2024.
BACA JUGA:Agar Tak Timbulkan Kegaduhan, Pakar Sarankan KPU Lakukan Ini untuk Sistem Sirekap Sebelum Pilkada Serentak
BACA JUGA:Kementerian PPPA: 55 Persen Perempuan Indonesia Masih Sunat, Pelanggaran HAM Jadi Sorotan
Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa sinergi, kerja sama, dan kolaborasi antarpihak terkait, termasuk kepedulian pemerintah daerah dalam memberantas buta aksara cukup berhasil.
Ia juga menyoroti hal ini merupakan hasil usaha dari semua pihak yang senantiasa mendukung kebijakan program pendidikan masyarakat dan pendidikan khusus.
Oleh karena itu, ia berharap kolaborasi tersebut semakin kuat sehingga angka melek huruf di masyarakat semakin meningkat.
Adapun beberapa program yang telah dijalankan antara lain pengembangan kurikulum dan modul pembelajaran pendidikan keaksaraan (dasar dan lanjutan), verifikasi sasaran dan pendampingan pelaksanaan program pemberian Bantuan Pemerintah BOP Keaksaraan.
BACA JUGA:Semakin Berkembang, Kemenperin Ungkap Industri Halal Akan Topang Ekonomi Nasional
BACA JUGA:Ini Solusi Buat Pelamar CPNS 2024 Gagal Login karena Lupa Password Akun Simulasi CAT BKN
Serta koordinasi dan kolaborasi dengan pemerintah daerah dalam percepatan penuntasan buta aksara pada daerah kantong buta aksara.
“Kami juga selalu membantu proses penurunan buta aksara ini melalui pengolahan data melalui Badan Pusat Statistik (BPS) dan Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin),” tambahnya.
Kemudian pada payung Merdeka Belajar, pihaknya juga memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar (PMM) melalui Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), pendistribusian dan pemanfaatan buku bacaan bermutu, program pemulihan pembelajaran.
- 1
- 2
- 3
- »
(责任编辑:休闲)
- ·7 Rekomendasi Tempat Wisata di Bandung untuk Anak Libur Sekolah
- ·Serunya Fun Run 5K Limitless Running 2024 by Scentplus dan USSrunning
- ·Trump Kesampingkan Nasib Pengusaha Tekstil, Ngaku Lebih Ingin Majukan Industri Militernya AS
- ·Serunya Fun Run 5K Limitless Running 2024 by Scentplus dan USSrunning
- ·Alasan Olahraga Pagi Hari Lebih Efektif Menurunkan Berat Badan
- ·Saksi Korupsi Bandara Bali Diperiksa Kejagung
- ·Setya Novanto Tiga Kali Duduki Kursi Anggota DPR Dari Dapil NTT
- ·Arab Saudi Disebut Mau Legalkan Minuman Keras Demi Sambut Piala Dunia 2034
- ·Cara Mudah Membersihkan Noda Kerak Kamar Mandi
- ·Tak Cuma Cantik, 5 Tanaman Hias Ini Juga Bisa Usir Tikus dari Rumah
- ·3 Resep Tahu Walik Kriuk, Bikinnya Enggak Sampai 30 Menit
- ·5 Makanan untuk Penderita Maag, Ampuh Enggak Bikin Sakit Perut
- ·KPK Penasaran Cara BPK Tentukan K/L Dapat Predikat WTP
- ·Hari Ini Halte Busway Kampung Melayu Kembali Beroperasi
- ·FOTO: Warga Korsel Dilarang Makan Daging Anjing, Peternak Berang
- ·Polda Metro: Kalau Rizieq Tidak Bersalah, Ayo Pulang
- ·Warga Semprot Muka Bahlil: Anak Kami Lapar, Pakai Logika Dong!
- ·Mau Serok Bitcoin, Trump Media Dikabarkan Akan Galang Dana US$3 Miliar
- ·DPR Khawatir PP Kesehatan soal Penyediaan Kondom untuk Pelajar Jadi Pintu Seks Bebas
- ·Indeks Integrasi Nasional KPK Naik di Tahun 2024, Meski Masuk Kategori Waspada