Cek Daya Tampung Universitas Siliwangi SNBP 2025, 27 Prodi Siap Jadi Incaran Camaba!
JAKARTA,quickq最新苹果下载 DISWAY.ID --Camaba catat! Berikut daftar daya tampung Universitas Siliwangi untuk seleksi nasional berdasarkan prestasi (SNBP) 2025.
Bagi siswa eligible yang akan melanjutkan pendidikan ke Universitas Siliwangi, daftar daya tampung SNBP 2025 kini bisa di lihat melalui laman resminya.
Daya tampung SNBP 2025 bisa menjadi tolak ukur bagi siswa agar lolos seleksi masuk PTN favorit dan prodi yang diincar.
BACA JUGA:13 Prodi di Undip dengan Daya Tampung Terbanyak Peminat Sedikit, Referensi Buat SNBP 2025!
BACA JUGA:30 Daftar Prodi Terketat di UNS, Bisa Jadi Referensi SNBP 2025
Pendaftaran SNBP 2025 bagi siswa eligible sendiri dibuka mulai tanggal 4-18 februari 2025.
Oleh karena itu, sebelum mengikuti seleksi pastikan siswa telah mengetahui informasi PTN incaran.
Di Universitas Siliwangi Kota Tasikmalaya, sebanyak 27 prodi terbuka untuk calon mahasiswa yang ingin mengikuti SNBP 2025. Berikut informasi lengkapnya.
Daftar Daya Tampung Universitas Siliwangi SNBP 2025
Melansir dari laman resmi, berikut daftar 27 prodi di Universitas Siliwangi lengkap dengan daya tampung SNBP 2025
1. Pendidikan Matematika - S1
- Daya tampung 2025: 40
- Peminat 2024: 337
2. Pendidikan Biologi - S1
- Daya tampung 2025: 38
- Peminat 2024: 292
BACA JUGA:Link dan Cara Cek Daya Tampung SNBP 2025 di PTN Incaran, Camaba Wajib Tahu!
3. Agroteknologi - S1
- Daya tampung 2025: 34
- Peminat 2024: 284
4. Agribisnis - S1
- Daya tampung 2025: 43
- Peminat 2024: 395
- 1
- 2
- 3
- »
相关推荐
- 5 Pilihan Makanan untuk Orang yang Sedang Pemulihan PascaOperasi
- 6 Juta Data NPWP Diduga Kebocoran, DJP Akhirnya Buka Suara
- 艺术作品集辅导机构哪家好?
- 7 Cara Menjaga Kebersihan Pekarangan Rumah, Dijamin Bikin Betah
- Wabah Kutu Busuk di Singapura, Awas Jangan Terbawa Pulang Usai Liburan
- Jokowi dan SBY Tegaskan Dukung Penuh Pemerintahan Prabowo
- Muncul Varian Baru Lagi, Profesor Penyakit Menular Vanderbilt University: COVID Belum Hilang
- Masyarakat Gemar Buru Barang Thrifting, Pengamat Ekonom Beberkan Pemicunya