Diancam Tarif 10 Persen oleh Donald Trump, China Lebih Inginkan Kerja Sama
时间:2025-06-09 12:14:53 出处:探索阅读(143)
Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali memanas setelah presiden terpilih AS, Donald Trump, mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap semua impor dari China. Ancaman ini disebut akan mulai berlaku pada 20 Januari 2025,yaitu saat Trump resmi menjabat.
Menanggapi hal tersebut, Kedutaan Besar China di Washington menyebut bahwa tidak ada pihak yang akan memenangkan perang dagang.
“China percaya bahwa kerja sama ekonomi dan perdagangan antara kedua negara saling menguntungkan,” ujar Liu Pengyu, Juru Bicara Kedubes China, dikutip oleh Reuters pada Selasa (26/11/2024). Liu menegaskan, “Tidak seorang pun akan memenangkan perang dagang atau perang tarif.”
Ancaman tarif tambahan dari Trump ini terkait dengan tuntutan agar China menghentikan aliran obat-obatan terlarang, khususnya fentanil, ke AS.
Mengenai hal itu, Liu menjelaskan bahwa China telah mengambil langkah-langkah untuk memerangi perdagangan narkoba, khususnya setelah pertemuan antara Presiden Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping pada tahun lalu.
“China telah memberitahu AS tentang kemajuan yang dicapai dalam operasi penegakan hukum terhadap narkotika di Amerika,” papar Liu. Ia juga menegaskan bahwa rumor mengenai China sengaja membiarkan prekursor fentanil mengalir ke AS tidaklah benar.
Baca Juga: Harga Minyak Global Naik Lagi, Permintaan China Diprediksi Akan Naik
Langkah konkret menghentikan perdagangan gelap bahan kimia yang digunakan dalam produksi fentanil, salah satu penyebab utama kematian di Amerika Serikat, telah terwujud secara bertahap. Seperti diketahui, AS telah mendesak China untuk memperketat penegakan hukum, menangani keuangan gelap, dan meningkatkan pengawasan terhadap bahan kimia tersebut.
Hasilnya, pada Juni 2024, Jaksa Agung China mendesak pejabat penegak hukum untuk fokus pada pemberantasan perdagangan narkoba. Langkah ini merupakan bagian dari penyelidikan gabungan antara kedua negara tersebut.
Dua bulan kemudian, pada Agustus 2024, China mengumumkan siap memperketat kontrol terhadap tiga bahan kimia bahan baku produksi fentanil.
上一篇: Dipecat DKPP, Siapa Pengganti Hasyim Asy’ari di KPU?
下一篇: Belanja Skincare ala Anak Muda: Bujet Realistis Anti 'Boncos'
猜你喜欢
- Menteri LH Jabarkan Dua Perusahaan yang Rusak Raja Ampat, Ternyata
- Tingkatkan Kualitas Video TikTok dengan Maksimalkan Fitur Filmora
- Spanyol Segera Hapus Penerbangan Jarak Pendek, Diganti Jalur Kereta
- FOTO: Bayi 'Gemoy' Kuda Nil Kerdil yang Langka Lahir di Athena
- Wacana Khofifah Vs Risma di Pilkada Jatim, Pengamat: Ibarat Pertarungan Srikandi
- VIDEO: Melihat Milennium Falcon Dalam Bentuk Koin Karya Royal Mint
- PPIH Tegaskan Jemaah Haji Indonesia di Madinah Tidak Terlantar
- 3 Waktu Terbaik untuk Berdoa Selama Bulan Ramadhan
- Bank DKI Ramaikan Malam Tahun Baru 2025 dengan 'Panggung Jakarta Bergoyang', Lokasinya di Sini...