会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Akademisi Desak Peningkatan Kesejahteraan Guru: Padahal Dana Besar dan Ada Asosiasi Guru!

Akademisi Desak Peningkatan Kesejahteraan Guru: Padahal Dana Besar dan Ada Asosiasi Guru

时间:2025-06-08 22:50:53 来源:quickq电脑版更新后没网 作者:娱乐 阅读:167次

JAKARTA,quickq安卓版安装包 DISWAY.ID-- Kesejahteraan guru hingga saat ini masih menjadi polemik yang tak kunjung usai. Padahal, pemerintah maupun calon pemimpin dalam kampanyenya selalu menjanjikan upaya menaikkan gaji.

Minimnya gaji guru di Indonesia tidak sebanding dengan tuntutan dalam memberi pelayanan serta meningkatkan kompetensi (continuous teacher professional development).

Akademisi Desak Peningkatan Kesejahteraan Guru: Padahal Dana Besar dan Ada Asosiasi Guru

Akademisi Desak Peningkatan Kesejahteraan Guru: Padahal Dana Besar dan Ada Asosiasi Guru

BACA JUGA:Gaji Guru Naik Jadi Janji Kampanye Tiap Tahun Politik, Akademisi: Termakan Retorika Bahasa

Akademisi Desak Peningkatan Kesejahteraan Guru: Padahal Dana Besar dan Ada Asosiasi Guru

BACA JUGA:Contoh Studi Kasus PPG 500 Kata Lengkap dengan Pembahasannya, Referensi untuk Guru!

Akademisi Desak Peningkatan Kesejahteraan Guru: Padahal Dana Besar dan Ada Asosiasi Guru

Padahal, dunia mengakui bahwa guru berperan sangat krusial dalam membangun negara.

"Penelitian di hampir seluruh dunia itu secara empiris mengakui bahwa ujung tombak penentu keberhasilan pendidikan itu guru. Sudah menjadi semacam kesepakatan universal. Dan dengan kesepakatan itu, maka gaji guru di beberapa negara itu kan menjadi sangat secara standar itu tinggi untuk Eropa atau Amerika," ungkap Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Dr. Ifan Iskandar M.Hum kepada Disway, 10 Oktober 2024. 

Namun demikian, selama bertahun-tahun isu gaji guru di Indonesia menjadi semakin tidak terselesaikan karena setiap diskusi tentang pendidikan dan kualitas pendidikan, topik mengenai gaji guru terus diangkat.

"Tapi pada titik tertentu, kemudian kita melihat kenyataan tuntutan terhadap kualifikasi guru dengan hak yang harusnya mereka terima itu menjadi sangat tidak seimbang. Di era media sosial ini kita melihat ada guru honorer yang sebelum mengajar itu menjadi pemulung," ungkap Wakil Rektor Universitasl Negeri Jakarta (UNJ) Dr. Ifan Iskandar M.Hum kepada Disway.id, 10 Oktober 2024.

BACA JUGA:Kronologi Kematian Guru Ngaji Cabul di Bekasi, Tiba-Tiba Sesak di Rutan

Ia menyebut bahwa hal ini bukan disebabkan oleh kurangnya dana dari pemerintah, melainkan belum ada kajian secara serius terkait tata kelola keuangan untuk penggajian guru.

"Kalau kita melihat penyebabnya apa, tentu di tata kelola pendanaan di pendidikan itu sendiri, bahwa pembiayaan pendidikan Indonesia itu kan sangat tinggi, sekitar 20-an persen. Tapi kita juga sama-sama tahu bahwa itu dipecah ke dalam banyak kementerian," paparnya.

Di mana, setiap kementerian yang terdapat aspek pendidikan di dalamnya akan mendapatkan jatah anggaran pendidikan, seperti sekolah kedinasan.

Ia juga mempertanyakan apakah sistem desentralisasi yang saat ini diterapkan dapat menjawab tantangan mengenai kesejahteraan guru di daerah.

BACA JUGA:Pengurus NU Jakarta Curhat ke Pramono-Rano Soal Gaji Guru Pondok Pesantren Rp1,5 Juta

  • 1
  • 2
  • »

(责任编辑:热点)

相关内容
  • Sepakat Dukung Kaesang di Pilgub Jateng, Dasco Ahmad: Nanti Kita Umumkan
  • Kasus Investasi Bodong Binomo, Indra Kenz Segera Disidang di PN Tangerang
  • Jelang Akhir Jabatan, Anies Minta Penerusnya Lanjutkan Bangun Hunian Layak
  • Korupsi Bansos Covid
  • Seperti Apa Jembatan Kaca yang Aman Untuk Wahana Wisata?
  • Soal Perpres Miras, PAN Salahkan Tim Hukum Jokowi
  • 4 Tahun Berturut
  • Selain Penyekapan, BP2MI Sebut Ratusan Pekerja Migran Indonesia di Kamboja Dapat Intimidasi
推荐内容
  • Apa Itu Gelang Xyloband Coldplay, Jadi Sorotan Usai Konser
  • Juliari Tetap Gak Mau Ngaku Motek Rp10 Ribu Bansos untuk 'Wong Cilik'
  • Anies Baswedan Bertemu Fraksi Selain PDIP
  • Juliari Tetap Gak Mau Ngaku Motek Rp10 Ribu Bansos untuk 'Wong Cilik'
  • Dompet Dhuafa Respons Cepat Erupsi Gunung Lewotobi Laki
  • Soal Perpres Miras, PAN Salahkan Tim Hukum Jokowi