British Council Dukung Anak Muda di Jawa Barat untuk Aksi Nyata Hadapi Krisis Iklim
Menyadari generasi muda akan menjadi garda depan dalam menghadapi dampak perubahan iklim, HSBC bersama British Council meluncurkan tiga proyek aksi iklim berbasis komunitas di Jawa Barat sebagai bagian dari program global Climate Skills.
Program yang juga diluncurkan di Brazil, India, Meksiko, dan Vietnam dengan tujuan membekali anak muda dengan keterampilan dan pengetahuan untuk mengatasi tantangan iklim melalui pendekatan lokal yang inovatif.
Sebanyak 157 anak muda berusia 18–30 tahun dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Barat telah mengikuti pelatihan intensif selama tiga hari yang diselenggarakan dari Juni hingga Agustus 2024 lalu. Jawa Barat sendiri memang dipilih menjadi pilot project, harapannya kegiatan ini bisa diimplementasikan juga di daerah-daerah lain.
Dengan fokus pada transisi energi fosil ke energi terbarukan, pelatihan ini tidak hanya mengasah keterampilan teknis yang dibutuhkan dalam pekerjaan hijau, tetapi juga membangun kesadaran dan pola pikir kritis tentang isu-isu lingkungan melalui pendekatan pendidikan nonformal khas British Council serta menggabungkan pengetahuan kearifan lokal dengan dukungan dana dari HSBC. Partisipan pelatihan mendapatkan bimbingan dari 150 fasilitator dan tenaga pendidik dari berbagai sektor, mulai dari pembuat kebijakan hingga praktisi lingkungan.
Summer Xia, Direktur Indonesia dan Asia Tenggara, British Council menilai krisis iklim bukan hanya masalah masa depan—ini adalah realitas yang sudah harus dihadapi hari ini. “Anak muda perlu didorong bukan karena mereka yang paling terdampak, tetapi juga sebagai pemimpin perubahan. Melalui program ini bekerja sama dengan HSBC, kami ingin menciptakan ruang bagi mereka untuk belajar, berkolaborasi, dan memimpin solusi di komunitas masing-masing. Urgensinya sangat jelas dan waktunya adalah sekarang,” tutur Summer Xia.
Di akhir program pelatihan, peserta diberikan kesempatan untuk mengajukan proposal Climate Action Pro ject. Tiga proyek terpilih menerima hibah dan kini mulai diimplementasikan di komunitas mereka masing-masing di Kota Sukabumi, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Bandung Barat, yaitu:
Buang Sampah Berhadiah
Di Sukabumi, ide inovasi pengelolaan sampah digital diprakarsai Ruswanto dan tim Sahabat Lingkungan, proyek ini menggabungkan teknologi mesin Reverse Vending Machine (RVM) dengan sistem penghargaan (reward) digital yang dikemas sebagai Your Waste Solution. Melalui aplikasi Saling.id, warga, khususnya pelajar yang mendaur ulang botol plastik akan mendapatkan poin yang bisa ditukar menjadi e-money atau hadiah lainnya.
Berbeda dengan mesin penjual otomatis lainnya, pengguna tidak mengeluarkan uang untuk mendapat barang yang diinginkan. Justru, mesin akan memberikan reward uang digital sebagai imbalan atas sampah yang diterima. Mesin ini nantinya akan diletakkan di tempat yang selalu ramai dan dengan orang-orang mudah beradaptasi dengan teknologi baru, seperti sekolah. SMAN 2 Sukabumi menjadi pilihan.
Setelah banyak terkumpul, sampah kemudian akan dicacah dan diolah untuk menjadi bahan untuk produk baru. Dengan begitu, tercipta ekonomi sirkular yang bisa terus dipertahankan.
Sampah plastik tidak berhenti menjadi sampah yang menggunung, tapi bisa didaur ulang dan dimanfaatkan untuk barang-barang lain dengan aspek fungsionalitas yang memiliki nilai jual.
“Meskipun sudah lama berkecimpung dalam upaya-upaya yang berkaitan dengan isu lingkungan, tapi tantangan untuk menciptakan program yang bisa terus dilakukan oleh siapapun tetap ada. Ide ini muncul dalam sesi brainstormingselama pelatihan yang diselenggarakan oleh British Council dan HSBC—menggabungkan dampak lingkungan dan teknologi dengan sebuah twist,” jelas Ruswanto.
Budidaya Ikan dan Tanaman Bertenaga Matahari
Di Cianjur, Fatimah dari LLHPB Aisyiyah Cianjur dan timnya menggabungkan sistem akuaponik—budidaya ikan dan tanaman dalam ekosistem air tertutup—dengan panel surya sebagai sumber tenaga, menjadi Aquaponic Solar Panel. Proyek ini dirancang sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan lokal sekaligus mengurangi jejak karbon.
“Ide ini muncul karena kami ingin mengurangi ketergantungan pada pasokan eksternal, sekaligus menekankan pada pemberdayaan komunitas melalui pertanian berkelanjutan. Tapi jalan menuju sana tentu tidak mudah, apalagi kami juga ingin agar murid-murid dengan gurunya bisa berpartisipasi langsung.” ujar Fatimah.
Melalui pelatihan Climate Skills yang diselenggarakan oleh British Council didukung oleh HSBC, mereka memperdalam pemahaman teknis mereka tentang sistem pertanian berkelanjutan, serta keterampilan praktis untuk menerapkannya di komunitas lokal.
Apa yang sebelumnya hanya sebatas pengetahuan, kini mulai dialihwujudkan menjadi aksi nyata yang dapat memberi dampak jangka panjang bagi lingkungan sekitar mereka.
Meski masih dalam tahap persiapan, proyek ini memiliki proyeksi besar untuk menciptakan sumber pangan mandiri yang hemat energi, ramah lingkungan—dan menciptakan lingkungan masyarakat yang berkesinambungan dengan lingkungan, sejak usia sedini mungkin.
“Dengan akuaponik bertenaga surya, kami ingin menjawab dua persoalan besar sekaligus: keterbatasan akses pangan sehat dan tantangan energi berkelanjutan di komunitas kami,” ujar Fatimah.
Transisi Pertanian Berkelanjutan
Sama-sama berinovasi dengan teknologi panel surya, Gama Subarkah dan timnya mengembangkan Climate Agriculture Integration (CAI), sebuah proyek yang menitikberatkan pada transisi menuju pertanian berkelanjutan di Kabupaten Bandung Barat.
Proyek ini menggabungkan sistem irigasi tetes (drip irrigation) yang hemat air dan sistem pascapanen menggunakan cold storage dengan interpolasi sumber listrik alternatif, yaitu tenaga surya, untuk menjaga kesegaran hasil panen dan mengurangi food lossyang rentan terjadi karena sistem penyimpanan yang tidak optimal—dua tantangan besar yang selama ini dihadapi petani paprika di wilayah tersebut.
“Banyak petani-petani paprika kewalahan menghadapi perubahan cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi dan mereka kerap mengalami kerugian karena hasil panen membusuk sebelum sempat dijual. Melalui penggunaan cold storage dan aplikasi PLTS, kami ingin memperpanjang umur simpan hasil panen sekaligus menekan limbah pangan,” papar Gama.
"Kami ingin membangun kesadaran dari ibu-ibu dan warga sekitar kebun untuk dapat memanfaatkan paprika sebagai pangan keluarga dan bisa menambah nilai ekonomi dengan mengelola paprika yang tidak terserap oleh pasar," tambahnya.
Inovasi ini menunjukkan bagaimana pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan yang diselenggarakan oleh British Council dengan dukungan dari HSBC bisa diterjemahkan menjadi aksi yang berdampak.
Kolaborasi lintas sektor untuk perubahan masa depan
Ketiga proyek ini sejalan dengan ambisi Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 73% dan menciptakan enam juta lapangan kerja hijau pada 2060.
Program Climate Skills juga menjadi bagian dari upaya global British Council didukung oleh HSBC untuk membangun jejaring komunitas muda lintas negara untuk berbagi wawasan dan pengalaman serta saling menginspirasi.
Program kerja sama HSBC dan British Council menjadi bukti bahwa ketika komunitas diberi akses pada pendidikan iklim yang tepat, mereka mampu menciptakan solusi yang relevan, inklusif, dan berkelanjutan dari bawah ke atas.
Melalui program ini, terbukti bahwa Indonesia tidak kekurangan anak muda yang punya ide-ide solusi kreatif demi menciptakan komunitas masyarakat yang berkesinambungan dengan alam.
“Kami percaya bahwa kolaborasi lintas sektor dan generasi adalah kunci untuk mengatasi krisis iklim. Proyek-proyek ini membuktikan bahwa dengan kepercayaan dan dukungan yang tepat, anak muda mampu memimpin perubahan—dan itu adalah harapan terbaikkita untuk masa depan,” tutup Summer Xia.
-
Lukman Akhirnya Penuhi Panggilan KPKJadwal SIM Keliling Jakarta Hari Ini 12 Oktober 2023, Ini LokasinyaTelkom dan Palo Alto Networks Berkolaborasi untuk Perkuat Keamanan SiberLarang ASN Hapus Foto Anies yang Diunggah Sebelum Masa Pemilu, PKS Kasih Jempol ke Heru BudiBowo Sidik Pangarso Sempat Tak Kooperatif saat Mau Ditangkap KPKHadapi Aksi Ojol 20 Mei, Pengamat: Pemerintah Perlu Buat Aplikasi Sendiri!Jakarta Light Festival di Kota Tua, Atraksi Cahaya di Malam Tahun BaruCara Cek Resi JNE Secara Online, Mudah untuk Lacak Kiriman PaketIni 6 Manfaat Mengejutkan Minum Air Rebusan Daun SirsakMelesat Menuju Masa Depan, Bank Mandiri Injak Gas Transaksi QRIS dan BI
下一篇:Kucing Tertinggal di Bagasi Pesawat hingga Terbawa Terbang 3 Kali
- ·Puji Kapal RS Terapung Laksamana Malahayati, Menhub Sebut Banyak Filosofi
- ·SIM Keliling Jakarta: Cara Mudah Perpanjang SIM dengan Mudah dan Cepat
- ·Toyota Luncurkan Mobil Listrik SUV bZ5 Berharga Rp296 Juta
- ·Jangan Berlebihan, Ini 5 Bahaya Keseringan Makan Jeroan
- ·Driver Ojol Kena Tembak oleh Anak Buah John Kei
- ·Update Daftar Tim yang Lolos ke Euro 2024 per 18 Oktober, Inggris Jadi yang Terbaru
- ·Deretan Talenta Terbaik Dunia Jebolan Piala Dunia U
- ·Peringkat Kredit AS Turun karena Utang Membengkak, Begini Dampaknya
- ·Kasus Pendaftaran IMEI Ilegal Bikin Negara Rugi Rp353 Miliar
- ·Citayam Fashion Week Mulai Bermasalah, Mazdjo Loyalis Ganjar Minta Anies Turun Tangan
- ·5 Zodiak Paling Bersinar di Tahun 2025, Kamu Termasuk?
- ·Bank Sentral Jepang Siap Naikkan Suku Bunga, Ini Syaratnya
- ·FOTO: Tak Hanya Aurora, Lanskap Cantik Musim Dingin Ada di Norwegia
- ·Gembok Dibuka, Saham Emiten Hotel FITT Langsung Terbang Usai Diperdagangkan Lagi
- ·4 Cara Sehat Masak Mie Instan, Makan Tanpa Rasa Bersalah
- ·ECB Berpotensi Pangkas Suku Bunga ke Bawah 2%
- ·Lukas Enembe Kembali Jalani Sidang Hari Ini Setelah Jalani Perawatan
- ·Toyota Luncurkan Mobil Listrik SUV bZ5 Berharga Rp296 Juta
- ·Febri Diansyah Pasang Badan Buat Putri Candrawathi: Saya Punya Empat Bukti Kekerasan Seksual!
- ·Perwira TNI Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Sesama Jenis di Tangsel, Kostrad Ambil Tindakan Tegas
- ·Menurut Sains, Ini Olahraga Paling Efektif untuk Mengecilkan Perut
- ·Airlangga Mundur, Jokowi Bantah Cawe
- ·FOTO: Banjir Penonton Event Selancar di Hawaii, Rawan Tersapu Ombak
- ·Bukan Naikkan Harga, Trump Desak Pengusaha Tanggung Efek Kebijakan Tarif AS
- ·Sudah Capai 74%, Pupuk Kaltim Targetkan 100.000 Hektare Lahan Tergabung dalam Program MAKMUR 2025
- ·Taman Safari Indonesia Umumkan Pemenang International Animal Photo and Video Competition 2023
- ·Sudah Capai 74%, Pupuk Kaltim Targetkan 100.000 Hektare Lahan Tergabung dalam Program MAKMUR 2025
- ·Bayar Angkot Pakai Tutup Botol Plastik, Bapak
- ·Profil 3 Stadion yang Bakal Digunakan Timnas Indonesia Tampil di Piala Asia 2023 Qatar
- ·BPIP Gandeng Pemkab Klaten dan Universitas Diponegoro Kuatkan Ideologi Pancasila
- ·Kampanye di Masjid, Politisi Gerindra Divonis 2 Bulan Penjara
- ·Tambah 14 User Baru Per Menit, Berikut Sederet Fakta Menarik Soal BRImo
- ·Imbas Harga Merosot Tajam, BEI Awasi Pergerakan Saham KBLV dan DKHH
- ·PKB Santai, Belum Tetapkan Deadline Buat Anies untuk Cari Dukungan Partai Lain
- ·Bowo Sidik Pangarso Sempat Tak Kooperatif saat Mau Ditangkap KPK
- ·Ibu Kota Negara Bakal Pindah, Dukcapil Himbau Warga Jakarta Harus Cetak Ulang e