Melawat ke Rumah Kelahiran Buya Hamka di Tepi Danau Maninjau
Danau Maninjau di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, membuat kami terpukau dengan pesona alamnya dalam perjalanan Jelajah Jalur Sumatera 2024. Namun, bukan hanya alamnya, Danau Maninjau juga menjadi saksi bisu kelahiran tokoh-tokoh besar tanah air.
Ada tiga Pahlawan Nasional yang lahir dan berasal dari Danau Maninjau di antaranya Buya Hamka, Rasuna Said, dan Muhammad Natsir. Tapi, dari tiga nama itu, kami baru menemukan rumah kelahiran Buya Hamka, yang terletak di pinggir jalan tepian Danau Maninjau.
Saat tiba di lokasi, kami kagum melihat tempatnya yang begitu rapi, bersih, terawat, dan juga informatif. Rumah kelahiran Buya Hamka itu telah menjadi museum, yang dinamai Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka. Tepatnya di Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka mulai dibangun pada Februari 2000, dan dibuka sekaligus diresmikan pada November 2001. Jejak sejarah kehidupan Buya Hamka terukir jelas dalam setiap benda yang berada di museum ini.
Dari mulai tongkat yang ikonik, mesin tik, jubah, buku dengan tulisan tangan Buya Hamka, foto-foto, hingga pakaian-pakaian milik Buya Hamka di masa lalu. Yang paling menarik minat kami adalah tongkat-tongkat Buya Hamka.
Sejak dulu, Buya Hamka dikenal sebagai sosok yang ke mana-mana selalu membawa tongkat. Bahkan, kebiasaan itu sudah dilakukan sejak dia masih remaja. Ada 10 tongkat Buya Hamka yang dipajang di museum ini.
CNNIndonesia.com bertemu langsung dengan putra bungsu Buya Hamka, Amir Syakib, yang menemani kami menelusuri Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka, sambil bercerita tentang masa kecilnya bersama sang ayah.
"Ini (tongkat) harusnya ada 30 puluh nih. Ini yang kita bawa cuma 10. Yang pegang kan anak anak, cucu-cucunya sekarang. Jadi kita minta juga, tapi pada enggak mau kasih, mereka mau simpan kenang-kenangan kakeknya," ungkap Syakib kepada CNNIndonesia.com.
[Gambas:Youtube]
Menurut Syakib, sejak remaja Buya Hamka sudah pakai tongkat. Kebiasaan itu karena dia harus ke mana-mana dengan berjalan kaki. Dia mengisahkan, Buya Hamka pernah memiliki tongkat dengan pedang di dalamnya.
"Ke mana-mana jalan kaki, jalanan kan enggak ada, karena baru ada saat dibuat Belanda. Jadi, ada napak tilas selama perjalanannya dengan teman-temannya ke Bukittinggi, yang mau tak mau membuat Buya harus pakai tongkat, di mana di dalam tongkat itu ada pedangnya. Karena masuk keluar hutan kan ketemu ular atau babi dan jalan kaki dua hari dua malam sampai Bukittinggi," ujarnya.
Selain tongkat, dua benda yang menurut Syakib cukup penting dan sangat bersejarah dan terdapat di museum ini adalah mesin tik dan buku dengan huruf arab gundul yang ditulis tangan langsung oleh Buya Hamka.
"Tongkat, mesin tik yang menghasilkan 182 buku, itu asli, kita bawa. Sebenarnya ada dua, tapi yang satunya sudah rusak ya. Sama ini tulisan Arab Melayu yang dibuat oleh ayahnya, setelah diterjemahkan oleh Hamka, menjadi tiga buku, Falsafah Hidup, Lembaga Hidup, dan Tasawuf Modern," terangnya.
Kami cukup terkejut ketika mengetahui bahwa inisiatif pembangunan museum ini berasal dari Malaysia melalui Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM). Bahkan, biaya pembangunan Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka ini ditanggung ABIM, yang saat itu dipimpin Anwar Ibrahim.
Ketika ABIM berniat membangun museum, kata Syakib, rumah kelahiran Buya Hamka di pinggir Danau Maninjau ini hanya tinggal batu-batu. Selain sudah beberapa tahun dibiarkan kosong, kadik-adik Buya Hamka sudah tersebar, ada yang merantau, ada yang tinggal di Palembang, ada juga yang meninggal di tahanan Belanda.
Namun, proses pembangunan kembali rumah ini untuk dijadikan museum adalah dengan bertanya kepada keluarga, hingga tetua di daerah ini yang mengetahui tentang rumah kelahiran Buya Hamka di masa lalu.
"Bentuknya persis seperti rumah yang asli, tapi sudah beda lah, bahan bangunannya zaman dulu. Ini seperti inilah, posisi-posisinya sama dan posisi kamar tempat ia lahir pun di sini. Kalau ini kan namanya Rumah Gadang kan. Sebetulnya kamarnya ada enam, tapi ini kan disesuaikan untuk museum," jelasnya.
![]() |
Buya Hamka dikenal memiliki kedekatan dengan Malaysia, terutama setelah dia keluar penjara tahun 1966, yang kemudian membuat dia banyak mendukung perjuangan ABIM di Malaysia.
Selain itu, menurut Syakib, Buya Hamka juga menjadi orang dianggap berjasa mencegah konflik antara Indonesia dengan Malaysia, dengan meminta langsung kepada Presiden Soekarno kala itu.
"80 persen tamu dari Malaysia. Kalau menurut sejarah yang saya dengar, ketika masih Tun Abdul Razak ya, masih ingat barangkali Soekarno mencanangkan konfrontasi dengan Malaysia, begitu pasukan kita itu sudah siap dipersembahkan untuk menyeberang. Menurut cerita orang-orang tua yang tahu, Hamka yang membela, mencegah itu," katanya mengisahkan.
"Hamka datang ke Soekarno, katakan jangan sampai berkonfrontasi, 'karena wajah kita yang sudah sama, kita sebetulnya satu rumpun. Jadi besok, pasukan kita harus mundur', Soekarno pun mengiyakan. Jadi mungkin barangkali, Hamka dianggap berjasa oleh Malaysia untuk mencegah konflik antara Indonesia dan Malaysia," tuturnya.
-
PINTU Tingkatkan Komisi Referral Program, Perluas Akses Investasi Crypto di IndonesiaAncaman Pemanasan Global, Climate Innovation Week 2024 Fokus Solusi Permasalahan IklimDKPP Resmi Terima Aduan Dugaan Pelanggaran Kode Etik KPUD di Pilkada Kutai KartanegaraKemenkominfo Luncurkan Sistem Nasional Peringatan Dini KebencanaanTransformasi Digital Perkeretaapian Dimulai, Pemerintah Dorong KPBU untuk Tarik InvestorINFOGRAFIS: Pikat Hitam, Gurih, dan Nikmat Keluak2025全球摄影专业大学排名汇总!2 Resep Tongkol Suwir, Sajian Sederhana yang NikmatPrabowo Geram Banyak Peraturan Teknis Kementerian: Pertek Harus Izin PresidenINFOGRAFIS: Pikat Hitam, Gurih, dan Nikmat Keluak
下一篇:Duka di Papua, 11 Jenazah Diduga Korban KKB Selesai Diserahkan ke Keluarga
- ·Cak Imin Inginkan PKB Dapat Jatah Wakil Presiden di Pemilu 2024
- ·Cek Syarat dan Batas Pengajuan Program Dana Riset Indofood, Mahasiswa S1 Boleh Ikutan
- ·2025年城市规划专业世界大学排名
- ·Kata Pakar Siber soal Peretasan PeduliLindungi: Semua Sekarang Lepas Tangan!
- ·Pelancong Indonesia Kini Bisa Bebas Visa Berkunjung ke Iran
- ·Wamenekraf Ibaratkan Bandung Sebagai Rahim Bagi Kreatifitas
- ·Lonjakan Kendaraan Listrik Capai 28.000 Unit, Pemerintah Kaji Regulasi Baru
- ·Shell Alihkan Kepemilikan SPBU di RI, Bahlil: Jadi Apa Pengaruhnya?
- ·Siapa Orang yang Pertama Kali Mempercayai Peristiwa Isra Miraj?
- ·15 Latihan Soal ANBK SD 2024 Kelas 5 Numerasi dan Jawabannya, Bahan Belajar untuk Siswa!
- ·Bos BEI Angkat Bicara Soal Wacana Perubahan Jam Perdagangan
- ·Pengiriman Impor Energi dari AS Makan 40 Hari, Bahlil: Gak Ada Alasan!
- ·Pengamat Minta KPK Setop Goreng Isu Formula E: Berbulan
- ·6 Kebiasaan Pagi Turunkan Berat Badan yang Ampuh dan Praktis
- ·Bos BEI Angkat Bicara Soal Wacana Perubahan Jam Perdagangan
- ·Siapkan Paspor, Ini 7 Negara Mesti Masuk Travel List 2024
- ·Pengamat Minta KPK Setop Goreng Isu Formula E: Berbulan
- ·Ratna: Kesaksian Rocky Gerung dan Amien Rais Tak Relevan
- ·Pertamina Memberdayakan 30 UMKM untuk Go Global Lewat Pelatihan Ekspor
- ·Soal Hina Prabowo, Polisi Pagi Ini Periksa Pelapor
- ·Operasi Pasar Pangan Murah AgriPost Sepanjang Ramadan Catat Omzet Rp39,3 Milyar
- ·2025全球摄影专业大学排名汇总!
- ·Shell Alihkan Kepemilikan SPBU di RI, Bahlil: Jadi Apa Pengaruhnya?
- ·Ratna: Kesaksian Rocky Gerung dan Amien Rais Tak Relevan
- ·5 Makanan yang Dilarang Dikonsumsi Penderita Kencing Manis
- ·Fexuprazan vs PPI: Mana Lebih Efektif Atasi GERD?
- ·Olahraga Lari, Investasi Jangka Panjang untuk Jantung Sehat
- ·Bukan Cuma untuk Pernikahan, Cincin Juga Bisa untuk Rayakan Sahabat
- ·FOTO: Kawasan Pecinan yang Melegenda di Bangkok
- ·Boeing Insiden Lagi, Kali Ini Jendela Kokpit Pesawat Retak di Jepang
- ·Mendikdasmen: Meningkatkan Literasi Anak Tak Hanya Bisa Dilakukan di Sekolah
- ·Soal Kans PDIP Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Usai Megawati Pulang dari Uzbekistan
- ·Bukan Cuma untuk Pernikahan, Cincin Juga Bisa untuk Rayakan Sahabat
- ·Wamen Ekraf Tekankan Pentingnya Sektor Penerbit dan Buku dalam Ekonomi Kreatif
- ·Target Lifting Migas Kuartal 1 Baru 96%, Sri Mulyani Sambangi Bahlil
- ·Salut! Anindya Bakrie Berniat Bawa Arsjad Rasjid Menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Kadin