Menemukan Solusi Intoleransi Laktosa di Segelas Susu Kambing
Dian menatap cangkirdi tangannya. Cairan putihdengan aromakhas itu mengepul, menghangatkan pagi yang masih berembun.
Dian tersenyum tipis sebelum menyeruput perlahan, menikmati rasa yang kini sudah akrab di lidahnya.
"Dulu, aku sama sekali nggak bisa minum susu sapi. Setiap kali coba, perutku langsung sakit luar biasa, mulas bisa berjam-jam," kenang Dian saat berbincang dengan CNNIndonesia.com di kediamannya, kawasan Kebayoran, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku merasa kehilangan sesuatu. Kayak ada yang kurang kalau sarapan tanpa susu," kata dia.
Pilihan Redaksi
|
Hingga dua tahun lalu, Dian menemukan jawabannya dalam segelas susu kambing Etawa dari Etawalin. Awalnya Dian mengaku ragu, takut mengalami efek samping yang sama dengan ketika dia minum susu sapi.
Tapi, beberapa temannya menyarankan hal tersebut. Konon susu sapi dan susu kambing etawa ini berbeda. Susu kambing etawa dari Etawalin ini diklaim lebih aman bagi mereka yang mengidap intoleransi laktosa. Susu kambing etawa dari etawalin ini disebut lebih kuat kejar sehat.
"Lumayan kaget sih. Setelah minum susu kambing, perutku baik-baik saja. Nggak ada sakit, nggak ada kembung. Akhirnya aku mulai rutin konsumsi," kata dia.
Mengapa susu kambing aman bagi intoleransi laktosa?
Bagi beberapa orang susu kambing etawa memang masih kurang familiar. Sebagian juga mungkin kurang menyukainya karena aromanya yang cenderung lebih kuat dari susu sapi biasa.
Susu kambing etawa sendiri merupakan susu yang berasal dari kambing etawa. Kambing ini merupakan hasil persilangan antara kambing jamnapari dari India dan kambing lokal Indonesia. Susu ini kaya nutrisi dan konon lebih mudah dicerna tubuh.
Makanya, bagi mereka yang memiliki masalah intoleransi laktosa, susu kambing bisa jadi solusi yang tepat. Dokter spesialis gizi di Rumah Sakit Melinda, Bandung Johanes Chandrawinata mengatakan susu kambing memang lebih ramah bagi penderita intoleransi laktosa dibandingkan dengan susu sapi.
"Susu kambing mengandung lebih sedikit laktosa sehingga mengurangi risiko intoleransi laktosa," jelas Johanes saat dihubungi beberapa waktu lalu.
Selain itu, protein casein dalam susu kambing juga berbeda dari susu sapi. Hal ini membuat susu kambing, terutama susu kambing etawa lebih aman bagi mereka yang memiliki alergi terhadap protein susu sapi.
Ditambah lagi, globul lemak dalam susu kambing juga berukuran lebih kecil, sehingga lebih mudah dicerna tubuh. Meski demikian, Johanes juga mengingatkan bahwa tidak semua orang bisa langsung menyukai rasanya.
"Rasa susu kambing yang khas belum tentu disukai oleh banyak orang. Juga, harganya memang lebih mahal dibanding susu sapi," tambahnya.
Dari segi kandungan gizi, baik susu kambing maupun susu sapi sebenarnya sama-sama menjadi sumber kalsium, protein, serta berbagai zat gizi penting lainnya.
"Keduanya mengandung berbagai asam amino yang penting untuk perbaikan otot dan pertumbuhan," katanya lagi.
Lihat Juga :![]() |
Pandangan dari dunia herbal
Sementara itu, dokter herbal Nadia Bunga menambahkan bahwa susu kambing memang bisa dikonsumsi oleh penderita intoleransi laktosa karena kandungan laktosanya yang lebih rendah. Selain itu manfaat susu etawalin juga cukup beragam.
"Sejauh ini susu kambing cukup aman. Tapi kalau baru pertama kali coba, sebaiknya mulai dengan dosis kecil, sekitar 100-200 ml setelah makan," sarannya dalam diskusi dan temu media Etawalin Herbal Science di Jakarta, Rabu (19/3).
Dia juga menyoroti kandungan oligosakarida di susu kambing yang berperan dalam menjaga imunitas.
"Selain itu, ada probiotiknya juga. Ada riset yang menunjukkan bahwa probiotik, jika dikonsumsi dalam waktu lama, bisa menurunkan keparahan derajat asma," ujarnya.
Lantas, seberapa banyak susu kambing yang ideal untuk dikonsumsi?
Menurut Nadia, dua kali sehari dengan takaran 200 ml per satu kali minum sudah cukup. Dia juga mengingatkan bahwa susu kambing adalah pangan fungsional, bukan obat.
"Jangan diperlakukan seperti obat yang harus diminum dalam dosis tertentu," katanya.
Susu kambing memang bisa jadi solusi bagi mereka yang tak bisa minum susu sapi biasa. Hal inilah yang dirasakan Dian dua tahun belakangan.
Kini, Dian tak lagi merasa kehilangan. Setiap pagi, dia bisa menikmati segelas susu kambingnya tanpa khawatir akan sakit perut.
"Aku merasa lebih sehat dan lebih nyaman sekarang. Rasanya seperti akhirnya menemukan yang selama ini aku cari," ujarnya dengan senyum lega.
Meski begitu, baik dokter gizi maupun dokter herbal menegaskan bahwa klaim-klaim yang menyebutkan susu kambing bisa menyembuhkan berbagai penyakit, termasuk asma, masih perlu penelitian lebih lanjut.
Namun bagi Dian, segelas susu kambing setiap pagi bukan hanya sekadar kebiasaan baru, tapi juga sebuah kemenangan kecil atas tantangan yang ia hadapi selama ini.
[Gambas:Video CNN]
-
5 Rekomendasi Kos Strategis & Nyaman untuk Pasutri di Jakarta SelatanJokowi Minta Apple Ikut Investasi di IKN, Tunjuk Luhut Binsar Jadi KoordinatornyaCara Ini Bisa Mengatasi Tembok Berjamur dengan CepatPNM Tegaskan Komitmen Wujudkan Keuangan Syariah Berkelanjutan Lewat Program MekaarCuka Apel Makin Populer, Ini 5 Manfaatnya Menurut SainsMantan Gubernur Jabar Diperiksa KPK, Kasusnya?12 Korban Kecelakaan Cikampek Terindentifikasi, Berikut HasilnyaJadi Perantara Korupsi, Kakak Ipar Bupati Cianjur Dicari KPKDi Persidangan Ratna Sarumpaet, Ternyata Amien Rais....Resep Macaroni Schotel Kukus yang Simpel ala Rumahan
下一篇:Dear Anies Baswedan: Bioskop Batal Buka, Nasib Pegawainya Gimana?
- ·Corona Belum Sepenuhnya KO, Puncak Kok Padat?
- ·Izinkan Acara Maksiat, FPI Ngamuk ke Anies!!
- ·3 Hal Ini Bisa Terjadi saat Kamu Digigit Nyamuk Wolbachia
- ·FOTO: Penasihat Kecantikan Tertua di Dunia
- ·KAI Mohon MK Hapus Ketentuan yang Merugikan Advokat
- ·Batalkan Penghargaan Colosseum, Anies Salahkan Plt Kadis, Eh Sampe Dicopot?
- ·Bareskrim Usut Laporan Pemilik Mobil yang Ditabrak Sopir Fortuner Ngaku Adik Jenderal
- ·Sejak 2018 DKPP Terima Aduan 490, Sebanyak 79 Anggota KPU Dipecat
- ·Cek Kalender Agustus 2023, Lengkap dengan Tanggal Merah
- ·Resep Takoyaki yang Gurih dan Empuk, Camilan Unik Asal Jepang
- ·Pemerintah akan Cari Solusi Tuntutan Pengemudi Ojol Soal Potongan Aplikasi
- ·Pantai Balekambang Malang: Lokasi, Harga Tiket, dan Daya Tariknya
- ·Pasien Corona di DKI Gak Ketulungan, Jokowi Marah
- ·FOTO: Ramah Lingkungan, Keranjang 'Krathong' Thailand Dibuat Virtual
- ·Copot Baliho Garbi, Pemkot Depok Berlagak Otoriter
- ·7 Makanan Berserat Tinggi, Cocok buat Yang Punya Masalah Pencernaan
- ·Bowo Sidik Pangarso Sempat Tak Kooperatif saat Mau Ditangkap KPK
- ·Kapuspen Beberkan Kronologi Penyerangan OPM Terhadap Danramil Aradide
- ·Garbi Kukuh Perkarakan Baliho yang Diturunkan 'Sepihak' oleh Pemko Depok
- ·Saldi Isra Sebut Ada PJ Kepala Daerah Yang Tak Netral
- ·Kuasa Hukum Sebut Shane dan Mario Dandy Beri Kesaksian Kontradiktif, Ini Tanggapan Pengadilan
- ·Sudah Sangat Mengkhawatirkan, Jokowi Bentuk Satgas Khusus Pemberantasan Judi Online
- ·Garbi Kukuh Perkarakan Baliho yang Diturunkan 'Sepihak' oleh Pemko Depok
- ·Sekolah Ambruk di Sragen, Ganjar Pasang Badan
- ·Pramugari Ungkap Penyebab di Dalam Pesawat Terasa Sangat Dingin
- ·Resep Takoyaki yang Gurih dan Empuk, Camilan Unik Asal Jepang
- ·Aturan Terbaru Liburan ke Thailand Mulai 1 Mei
- ·PDIP akan Gugat Putusan MK 90 ke PTUN
- ·Tanpa Operasi, Lakukan 5 Cara Ini Agar Pipi Jadi Tirus
- ·Wah! MK Batalkan UU tentang Batas Usia Minimal Menikah
- ·Bima Arya Kasih Pertanyaan ke Anies Baswedan, Soal...
- ·Orang Tua Bantah Sisca Dewi Pernah Nikah Siri dengan Jenderal Polisi
- ·Tanpa Operasi, Lakukan 5 Cara Ini Agar Pipi Jadi Tirus
- ·Hukum Mati Kasus Suap Kementerian PUPR? KPK Ingin Pelajari Dulu
- ·Resmi! Jokowi Keluarkan Kepres Cuti Bersama Iduladha 2023
- ·Nama Riza Chalid Muncul dalam Persidangan Tipikor